.:: Rushmore : Solusi Telekomunikasi ::. Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah Konferensi ICT ASEAN 2018

Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah Konferensi ICT ASEAN 2018

TELMIN-17 (Foto: Kominfo)

Jakarta - Konferensi ICT ASEAN Telecommunication and Information Technology Ministers Meeting (TELMIN-17) usai diselenggarakan. Setelah Kamboja, giliran Indonesia bersiap menjadi tuan rumah konferensi ini tahun depan.

Seperti diketahui, TELMIN-17 digelar di Apsara Palace Resort and Conference Center, Siem Reap, Kamboja pada 30 November - 1 Desember 2017.

Delegasi Republik Indonesia (Delri) di TELMIN dipimpin Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara dengan anggota Delri terdiri dari Plh. Kepala Pusat Kelembagaan Internasional, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika, beserta pejabat dan staf dari Kementerian Kominfo, Kementerian Luar Negeri, juri dan para finalis ASEAN ICT Award 2017.

Rudiantara menyampaikan bahwa pertemuan TELMIN ke-17 ini sangat penting bagi Indonesia karena rencananya TELMIN 2018 akan diselenggarakan di Indonesia.

"Secara khusus kami mengundang para Menteri dan TELMIN Leaders untuk menghadiri sidang TELSOM/TELMIN 2018 berikutnya yang akan diselenggarakan pada akhir September atau awal Oktober 2018 dan direncanakan bertempat di Ubud, Bali," kata Rudiantara.

Pada Telmin kali ini, sebagai ketua Delri, Rudiantara menyampaikan fokus usulan Indonesia pada bagaimana Telmin/Telsom dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Dengan demikian, perlu ada pembahasan mekanisme pertemuan yang memungkinkan para Menteri bisa memberikan arahan kepada Telsom, sehingga pertemuan Telmin lebih dahulu dilaksanakan baru pertemuan Telsom. Mekanisme ini berbeda dengan mekanisme yang telah berjalan.

"Ini adalah usulan agar flow of work TELMIN/TELSOM lebih efektif dan efisien. Sebisa mungkin usulan ini sudah bisa diterapkan pada Telmin/telsom tahun depan di Indonesia", tegas Rudiantara.

Fokus kedua, Rudiantara memberikan pandangan dan usulan bagi partner para Menteri ASEAN mengenai pentingnya memanfaatkan kesempatan ASEAN dalam hal penyelenggaraan layanan Over The Top (OTT).

Hal ini menjadi sorotan, mengingat pasar ASEAN yang begitu besar. Karenanya, hal yang berkenaan dengan aspek bisnis, teknis dan legal termasuk juga aspek konten dengan keselarasan dengan kaidah-kaidah dan norma ikut menjadi perhatian.

Indonesia memandang pentingnya dibentuk joint-force sebagai upaya menyusun strategi bersama dalam menghadapi isu-isu tersebut.

"Dengan lebih dari 600 juta penduduk ASEAN harus lebih berani dalam menata karena memiliki skala ekonomi sebagai daya tawar dalam menata penyelenggaraan layanan OTT. Tawaran ini disambut baik khususnya Thailand yang akan mengirim delegasinya ke Indonesia membahas hal ini Desember ini," sebut Rudiantara.

Hasil ASEAN Telmin

Dari rangkaian pertemuan dari 29 November hingga 1 Desember 2017, para Menteri dan Telmin Leaders menyepakati Program Telsom/Telmin yang akan dilaksanakan di 2018 berupa 16 program.

Ke-16 program ini masuk dalam kerangka Asean Telsom/Telmin yang akan dilaksanakan tahun depan, berikut pengesahan pendanaan ASEAN ICT Fund (AICTF) tahun 2018. Program tersebut yaitu:

(1) Study to develop guide and applications for open and big data development in ASEAN Countries
(2) ASEAN Maker Hackathon 2018
(3) ASEAN ICT Award 2018
(4) ASEAN Guideline for Strengthening Resilience and Repair of Submarine Cables
(5) ASEAN Cyber Kids Camp 2018
(6) Study to Develop Best Practices Guide for Local Content Development and Support to ASEAN Countries
(7) Gap Analysis, Recommendation and Promotion on Best Practice of ASEAN e-Service Development
(8) Capacity Building on Accelerating the Development Framework on Smart Sustainable Cities (SSC) for ASEAN Countries
(9) ASEAN Critical Information Infrastructure Protection Framework
(10) Develop Regional Network Security Best Practices
(11) Feasibility Study on Establishing an ASEAN CERT
(12) The Aligning Public Policy and Regulation Framework to Promote Cloud Computing Environment
(13) The Work Plan for Establishing an ASEAN Framework on Digital Data Governance and the formation of a Working Group on Digital Data Governance
(14) Opportunities and Challenges of Over the Top (OTT) Services Regulations, and Recommended Approaches, and Principles on Next Neutrality (ATRC)
(15) Next-Generation Universal Service Towards Ubiquitous Broadband Ecosystem (ATRC)
(16) ASEAN ICT Masterplan 2020 Mid-term Review (proyek ASEAN ICT Center dan Indonesia).

Sebagai tonggak Pertemuan, Para Menteri telah menyepakati bersama Declaration dan Joint-Media Statement. Deklarasi tersebut adalah Siem Reap Declaration on ICT Connectedness and Readiness: Towards a Digitally-Integrated Community yang bertujuan memperkuat visi ASEAN dalam menciptakan kawasan yang inovatif dan inklusif.

"Deklarasi ini menyetujui promosi program berkenaan dengan: direct connectivity and internet exchange points; mendorong layanan roaming internasional yang lebih transparan dan harga yang lebih terjangkau; mobile number portability; analog Switch Off (ASO) Tahun 2020 menjadi penyiaran digital; memberikan ekosistem startup dengan focus pada UMKM," pungkas Rudiantara. (detikcom/rns/rns)

Satelit Internet Milik Pemerintah Siap Ditender Awal 2018
Apple Sediakan Fitur Pre-order Aplikasi iOS

Komentar Blog Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah Konferensi ICT ASEAN 2018

Twitter Feed